RSS
Facebook
Twitter

Sabtu, 03 Desember 2011

Anak Jalanan, Apakah Sebuah Pilihan Hidup?

Bukan hal yang aneh di Indonesia jika jalanan selalu identik dengan anak-anak, ibu-ibu yang menggendong bayinya, bahkan nenek-nenek yang berada dipersimpangan jalan tepatnya dilampu merah yang ada di kota-kota besar, tak usah jauh-jauh di daerah Malang tempat saya berdomisili sekarang saja sudah banyak.
Hari ini hati saya sedikit tersentuh saat melihat dua anak muda dengan gitar kecilnya nongkrong di trotoar jalan dekat lampu merah. Dalam benak saya muncul sebuah pertanyaan “Apa yang mereka lakukan disini? Bukankan saat ini mereka bisa berada dirumah untuk sekedar menikmati segelas kopi atau berada ditempat kerja mereka.” Pertanyaan itu terjawab saat lampu berubah dari warna kuning menjadi warna merah. Kedua anak yang tadinya nongkrong dengan santai segera beranjak dari duduknya dan segera menghampiri para pengemudi mobil dan sambil memainkan gitarnya mereka menadahkan tangan untuk meminta uluran tangan dari sang pengemudi tersebut. Kejadian ini terulang sampai dua kali sebelum akhirnya saya pergi melanjutkan perjalanan saya sore ini.
Anak jalanan, apakah mereka pernah meminta untuk dilahirkan menjadi anak jalanan?
Manusia hidup diperjalankan oleh Allah, itulah kata-kata dari dosen saya yang selalu saya ingat sampai sekarang. Mari kita lihat fenomena anak jalanan yang kian hari kian marak, mereka berada dijalanan bahkan sejak mereka masih kecil dan tak tahu apa-apa. Orang tua merekalah yang bertanggung jawab penuh atas apa yang terjadi pada mereka saat ini. Lalu apakah mereka berharap menjadi anak jalanan? Apakah ini sebuah pilihan hidup mereka?
Mereka juga ingin hidup layaknya anak normal lainnya, punya orang tua yang sayang dengan mereka, punya rumah dan tidur di dalam selimut hangatnya. Mereka juga ingin sekolah, ingin bermain dan tidak menghabiskan masa anak-anaknya di jalanan seperti sekarang. Tapi apa boleh buat nasi sudah menjadi bubur mungkin itu anggapan mereka. Nasi sudah menjadi bubur apakah harus dibuang? Saya teringat dengan kalimat “kalau nasi sudah menjadi bubur mengapa tidak diberi ayam dan sayuran, bukankah itu bisa menjadi bubur ayam?”
Itulah yang seharusnya dapat mereka lakukan, hidup dengan menjadi anak jalanan selamanya itu tidak menyenangkan, banyak kekerasan yang mereka dapatkan ketimbang kebahagiaan. Sebenarnya hidup kita ini adalah sebuah pilihan, kitalah yang memilih kita akan menjadi apa, mengapa kita memilih yang jelek kalau kita bisa mendapat yang lebih bagus? Yang lebih bagus kadang lebih sulit itulah mengapa orang lebih memilih yang jelek ketimbang yang baik.
Kesimpulannya adalah anak jalanan merupakan pilihan hidup bukan karena mereka terpaksa menjadi anak jalanan. Sesungguhnya manusia punya potensi dan dengan potensi itulah mereka dapat mengubah dunia dan nasib mereka sendiri.
Jadi dalam hidup kita harus memilih yang terbaik dan jangan pernah takut untuk berubah, seperti halnya anak jalanan merka bahkan bisa menjadi milyarder selama di dalam diri mereka ada semangat untuk berubah. Allah tidak akan mengubah nasib seseorang sebelum orang itu sendiri yang mengubah nasibnya. Semoga kita termasuk orang yang pandai memilih yang terbaik dalam pandangan Allah, dan semoga nasib kita adlah nasib yang baik di dunia dan akhirat, amin.

Prinsip Kerja Mesin 4 Tak


Konsep Peugeot 888  didesain sebagai kendaraan pribadi untuk masa depan Metropolis oleh Oskar Johansen (Norwegia).
Posisi Awal
Ini adalah posisi awal dimana katup hisap (biru) dan katup buang (merah) berada dalam posisi menutup. Posisi piston berada pada TMA (titik mati atas).

Langkah hisap
Piston bergerak turun dari TMA ke TMB (titik mati bawah), sehingga terjadi kevakuman di dalam silinder dan mengakibatkan campuran udara dan bahan bakar terhisap masuk ke dalam silinder. Pada langkah ini katup hisap pada posisi membuka.

Langkah Kompresi
Piston bergerak naik dari TMB ke TMA dan terjadi pengecilan volume ruang silinder. Campuran udara dan bahan bakar dikompresikan sehingga tekanan dan temperaturnya naik. Pada langkah ini kedua katup pada posisi menutup.

Penyalaan bahan bakar
Beberapa derajat sebelum piston mencapai TMA, busi memercikan bunga api sehingga terjadi pembakaran di dalam ruang bakar. Kedua katup masih pada posisi menutup.

Langkah usaha
Bahan bakar yang telah terbakar akan meningkatkan temperatur dan tekanan di ruang bakar. Gas hasil pembakaran akan mendorong piston untuk bergerak ke bawah. Kedua katup pada posisi tertutup.

Langkah buang
Gaya inersia yang terjadi pada poros akan menyebakan piston bergerak naik dari TMB ke TMA dan mendorong sisa gas hasil pembakaran keluar melalui saluran buang. Pada posisi ini katup buang terbuka.
  • Blog Top Sites

  • Translator

    English French German Spain Italian Dutch

    Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
    by : BTF
  • HiStats